Skip to main content

Featured

Selain donatur, nggak boleh ngatur

Stop merasa memiliki jika tidak berkontribusi apapun.  Stop merasa menjadi tempat pulang jika sedih pahitnya hidup pun ditanggung dia sendiri. Stop merasa menjadi tempat ternyaman jika lapar dan hausnya Abang gofood yang nganterin. Stop mengatur hidup orang lain jika sandang pangan papan bukan lu yang nyukupin. Stop merasa spesial jika hanya mampu ngetik kata semangat hari ini, bangun, jangan lupa makan, jangan lupa ngising. Heii

Kamu Spesial

Teman dekat kita adalah tolak ukur kita sendiri. Enaknya punya teman yang baik akhlaknya, baik hatinya, nggak sombong, nggak kikir, baiknya itu bisa nular ke diri kita. Minimalnya kita bisa masuk dalam satu label "Gerombolan orang baik" walau baiknya kita itu nggak dan belum seberapa.

Kita bisa ketemu sama orang yang mau mendengarkan kita dan kita senang mendengarkan dirinya, bisa diajak ngobrol ini itu, belajar bareng, bahkan bisa jadi tempat curhat adalah rezeki yang sangat mewah. Apalagi kalo kita ketemu temen yang bisa saling ngingetin satu sama lain dan bisa deket layaknya saudara kandung, wahh itu lebih dari indah coy. 

Gue pernah disinggung kenapa gue nggak bisa akrab sama semua orang padahal gue pernah ngomong bahwa soal pertemanan, siapa aja bisa jadi temen gue. Entah beda agama atau apapun. Bagi gue apapun latar belakang seseorang (siapapun) itu bukan untuk dijadikan pembatas untuk kita berteman.

Tapi kembali lagi, soal sobat karib (so to say), jelas kita ngga bisa dekat sangat dekat sama semua orang. Ibarat rumah kita, ada orang yang cuma boleh masuk sampai di teras rumah, ada yang cuma boleh masuk sampai ke ruang tamu, ada juga yang bisa dan diperbolehkan masuk ke ruang keluarga, atau mungkin bahkan kamar tidur atau sampai belakang kamar mandi. Gue pikir semua orang punya boundaries nya masing-masing. Semua orang punya kriteria siapa aja yang boleh, atau yang sangat dipersilahkan untuk melihat siapa dirinya sebenarnya.

Kita berhak untuk memilih siapa orang yang bisa dekat dengan kita. Jelas berbeda dengan yang hanya sekadar teman yang kalo komunikasi aja harus ada kepentingan dulu. Kalo temen deket mah ye kita bisa bebas mau ngomong apa bahkan bisa dibilang saat kita sama orang ini nih, kita bisa jadi the real of myself.

Dan tolong diingat, jika seseorang berani melakukan hal ternyeleneh yang mana mustahil sebelumnya untuk dia melakukan hal tersebut, itu adalah sebuah kejujuran bahwa kamu adalah seseorang yang sangat dekat dan spesial untuk dirinya. Yang membuat dirinya bisa jujur dan berterus terang tentang siapa dirinya. 

Nothing fake, Nothing second face, semua REAL. Karena kamu itu seseorang yang sangat spesial.

Comments

Popular Posts