Skip to main content

Featured

Selain donatur, nggak boleh ngatur

Stop merasa memiliki jika tidak berkontribusi apapun.  Stop merasa menjadi tempat pulang jika sedih pahitnya hidup pun ditanggung dia sendiri. Stop merasa menjadi tempat ternyaman jika lapar dan hausnya Abang gofood yang nganterin. Stop mengatur hidup orang lain jika sandang pangan papan bukan lu yang nyukupin. Stop merasa spesial jika hanya mampu ngetik kata semangat hari ini, bangun, jangan lupa makan, jangan lupa ngising. Heii

Makhluk Problematik

Manusia in general adalah seorang makhluk hidup yang hidupnya diatur oleh Tuhan. Manusia diciptakan dengan derajat yang lebih tinggi dibandingkan dengan makhluk lainnya. 

Manusia lahir dan hidup sesuai apa yang telah digariskan oleh (takdir) Tuhan. Ada yang hidupnya lempeng, ada yang biasa-biasa ajah, ada yang naik turun, dan ada juga yang morat-marit sampai semrawut.

Kita wajib meyakini bahwa semua yang ditakdirkan kepada kita adalah yang terbaik. Sekalipun yang terjadi kepada diri kita adalah sesuatu yang sama sekali tidak kita sukai dan tidak pernah kita harapkan.

Permasalahan hidup yang sering kita keluhkan sebenarnya masih wajar. Mengeluh sangat wajar bahkan sifat natural manusia. Tapi ada takarannya. Kita boleh saja mengeluh tapi cukup pada porsinya. Jangan sampai hal yang kita keluhkan sampai membuat kita lupa dengan segala nikmat (dalam bentuk lain) yang telah Tuhan berikan.

Kita jangan hanya terfokus dengan apa yang hilang atau yang kurang dalam diri kita. Walau kita sama-sama tahu yang namanya manusia, hidup ini sangat kompleks. 

Interaksi kita bukan hanya dengan orang rumah tapi juga dengan orang-orang luar. Problem dan suasana ber-kehidupan-nya juga pastinya sangat berwarna. Dari mulai problem kecil, rasa risih, iri, bahkan mungkin rasa saling ini menghancurkan.

Berbicara soal problem kebencian dan ketidaksukaan antar manusia, seperti yang pernah gue bahas dulu, semua kebencian itu diajarkan. Mulai dari bisikan-bisikan, sampai mungkin ketidaknyamanan dan akhirnya menimbulkan perasaan tersaingi yang akhirnya timbul rasa tidak senang terhadap seseorang atau mungkin suatu hal.

Jalan menuju masalah kebencian dan ke-iri-dengki-an juga banyak. Yang paling sederhana adalah sosial media. Sebelumnya, gue disini tidak sama sekali ada niatan untuk menggali hal-hal negatif dari sosmed. Karena gue pribadi juga merasa mendapat banyak sekali manfaatnya. Mulai dari sekadar ngelirik berita atau gosip sampai belajar lewat platform-platform lainnya yang banyak membantu gue untuk belajar dan tahu sesuatu.

Entah kita sadar atau tidak, postingan di sosmed bisa merubah pola pikir kita. Apalagi jika yang kita ikuti adalah mereka orang-orang yang lebih beruntung dari kita, atau mungkin lebih cantik, atau lebih harmonis, atau yang lainnya. Permasalahan kebencian dan ke-iri-an orang bisa berangkat dari hal sepele postingan sosmed ini.

Orang yang melihat potret keluarga yang harmonis mungkin saja dia adalah anak broken home. Orang yang melihat instastory orang yang liburan ke luar negeri mungkin dia adalah orang yang tidak mampu untuk liburan. Orang yang melihat postingan orang cantik mungkin dia adalah orang yang sedang insecure dengan dirinya, atau bahkan lainnya.

Memang, niat masing-masing orang untuk berbagi di Instastory, tik tok, atau lainnya bisa saja berbeda-beda. Bahkan mereka sama sekali tidak ada niatan untuk memprovokasi atau menindas atau menyinggung dan membuat orang lain merasa makin sedih hidupnya.

Tapi, sedikit untuk lebih menjaga, dan sedikit untuk tidak mengganggu perasaan orang lain yang takutnya nanti terjadi masalah karena iri atau orang lain merasa makin tidak worthy, kurangi untuk memposting hal-hal yang sekiranya cukup kita saja yang konsumsi. Jangan segalanya dibagikan.

Tidak semua mata manusia mampu menilai positif. Tidak semua hati manusia mampu merasakan niat baik kita. Tidak semua orang mentalnya kuat untuk melihat potret keluarga harmonis, konten liburan, anak-anak yang lucu, pintar, jutawan, bintang dan lainnya. 

Sedikit yang kita bagikan di sosmed, maka sedikit yang orang awam tahu tentang kehidupan kita. Mau kita lagi seneng atau susah sekalipun, mereka tidak perlu tahu. Tidak semua aktivitas kita ini mampu dikonsumsi publik. 

Mungkin kita senang membagikan momen bahagia, tapi mungkin ada orang lain yang tidak nyaman dan tidak suka dengan apa yang kita lakukan.

Walau ketidaknyamanan dan ketidaksukaan mereka tidak kita rasakan secara langsung, setidaknya kita mencegah untuk itu. 

You have your own life. Beberapa manusia itu problematik. Kita jangan suka memancing problem. Jadilah manusia yang sewajarnya. Berbagi yang bermanfaat, jangan memancing keributan, hiduplah damai sesuai perintah Tuhan.


Comments

Popular Posts