Halloo selamat hari raya Idul Fitri.
Sebulan berasa cepet banget lewat. Semoga semua amal dan ibadah kita diterima oleh Allah SWT., permohonan ampun kita diterima, kesalahan kita sama Allah diampuni. Dan hari raya Idul Fitri ini bener-bener bikin kita balik bersih.
Lagi lagi aku mau ngingetin diri sendiri. Bahwa aku dikasih hidup bukan sekadar untuk dihidupin. Tapi buat dimanfaatin, buat belajar. Kegalauan yang sempat melanda lumayan bikin capek. Padahal entah kayaknya aku nya aja yang sok peduli. Tukang mengamati tapi akhirnya pusing dan capek sendiri.
Let me tell u something dude!
Nggak bosen bosennya aku ngomong ini. Jadi gini. Manusia kan hidup berproses yak. Proses hidup si A sama si B pasti beda. Bahkan yang namanya anak kembar pun nggak kembar kembar banget gitu.
Banyak orang yang gagal mengenali dirinya sendiri dan akhirnya gagal paham sama orang lain juga. Nggak mungkin seseorang bisa menyelasaikan urusannya dengan orang lain, sebelum dia menyelesaikan urusan hidupnya sendiri. Gitu lah intinya.
Memang, definsi gagal seseorang itu nggak bisa dan nggak semestinya kita samakan dengan orang lain. Ah nggak ngerti lah.
Intinya nggak semua orang itu bisa kita paksa untuk melakukan apa yang kita pikir itu baik. Toh menurut aku ukuran baik atau buruk masing masing orang itu beda beda. Kesel aja gitu ngeliat orang yang segampang itu nge-baik burukin orang lain. Bukannya malah dibimbing, diingetin lah minimalnya (tapi jangan maksa), tapi malah di nilai macem macem.
I think se geblek gebleknya orang, suatu saat dia juga akan punya pikiran seputar untuk apa dia hidup, bagaimana caranya dia hidup, manfaat dia di keluarga atau bahkan di masyarakat, bagaimana selama ini dia beragama dan gimana caranya dia nata hidup sesuai apa yang dia inginkan.
Manusia itu berproses. Ada yang cepet ada yang lambat. Intinya bukan seberapa cepet kamu jadi ORANG. Tapi bagaimana prosesnya.
Orang bodoh pun suatu saat akan mikir gitu.
Hmm
ReplyDelete