Hai za, terima kasih telah bersabar. Terima kasih telah menahan segala bentuk godaan. Walau tak sepenuhnya bisa dan berhasil. Tapi aku merasa sangat beruntung.
Hari ini untuk segala cerita. Hari ini dari cerita untuk cerita. Mungkin akan menjadi cerita turun-menurun. Terima kasih, aku telah belajar banyak hal dari sekian banyak kesempatan menghirup oksigen yang masuk ke paru-paru. Terima kasih telah menyadarkan hati yang sempat hampir membusuk karena diri sendiri.
Untuk aku dan kalian, sahabat sehidup dan semoga kita kumpul bareng di Syurga. Ustad bilang cinta itu universal. Si anak kesayangan ustad bilang salah paham itu hal yang paling rumit di kehidupan, perempuan itu serba salah dan laki-laki pun serba salah. Lebih baik belajar saling memahami satu sama lain.
Nggak semua solusi dari orang itu bisa kita terapkan. Karena porsi kekacauan hidup atau kegelapan atau bahkan keterpurukan hati orang itu berbeda. Kayak cinta yang ustad bilang universal. Jadi sebenernya semua orang itu saling mencintai. Karena perihal membenci adalah suatu hal yang diajarkan.
Untuk malam hari ini, aku percaya. Ada cinta yang mampu menguatkan. Ada persaudaraan antar manusia di segala penjuru daerah. Bahkan dunia. Kita yang berbeda saja bisa bersatu menghapus segala ruang ego dan ketidaksepahaman.
Terima kasih telah menemani. Tiada yang lebih indah jika ada jalinan persahabatan yang saling menguatkan dan mengingatkan.
Untuk yang telah pergi meninggalkann dunia ini, aku belajar banyak hari ini. Cinta itu sudah ada sejak manusia lahir. Cinta yang tulus tidak akan pernah pudar walau orang yang kita cintai telah pergi. Seperti Nabi yang tetap mencintai istri pertamanya, sekaligus cinta pertamanya.
Comments
Post a Comment
Feel free to comment on something. I'm open to any feedback or your thoughts as long as it's healthy.