Skip to main content

Featured

Selain donatur, nggak boleh ngatur

Stop merasa memiliki jika tidak berkontribusi apapun.  Stop merasa menjadi tempat pulang jika sedih pahitnya hidup pun ditanggung dia sendiri. Stop merasa menjadi tempat ternyaman jika lapar dan hausnya Abang gofood yang nganterin. Stop mengatur hidup orang lain jika sandang pangan papan bukan lu yang nyukupin. Stop merasa spesial jika hanya mampu ngetik kata semangat hari ini, bangun, jangan lupa makan, jangan lupa ngising. Heii

Kumat


#Apaapaan

Beberapa yang tersirat benar-benar memojokkan. Menuduh dan aku merasa tertuduh. Atau mungkin aku yang terlalu dalam mengenalmu. Apakah perlu seruan jahat dibalas dengan seruan jahat?. Nggak. Aku masih waras. Dan kamu nggak ngerti gimana perjuangan aku menjadi manusia waras dan berada diruang tenang yang aku ciptakan hingga saat ini.

Jika aku menjelaskan bahwa aku tak sebaik apa yang kamu kira, lantas apakah kamu akan langsung berpikir bahwa aku adalah iblis, siluman, demit, gitu? 

Untuk yang tersirat dan diam menyayat, benci sajalah kelakuanku, keburukanku. Bukan jasadku. Kamu manusia juga kan? Kamu punya akal dan pikiran. Kamu jauh lebih cerdas dan jauh lebih baik dari diriku.

Yang menuding aku nggak punya hati, kamu bersaksi bukan cuma sekali tapi berkali-kali. Aku mecoba beberapakali memahami karena aku berusaha berpositive thinking barangkali aku yang salah arti. Bahkan aku pikir ini hanya sebuah prank. Tapi Ternyata memang sakit, perih, dan ini serius. Oke fix brarti aku punya hati. Karena aku bisa ngrasain sakitnya, dan waw dude betapa elegannya kamu melakukan semua itu. Bakat kamu lumayan yah kalo aku jual. Ah canda kok Cintakuu. You're spectacular!.

Tidak semua yang terlihat adalah fakta. Dunia ini penuh canda dan sandiwara. Mungkin aku hanyalah sebutir debu yang berusaha jujur. Pergilah, arungi duniamu dan matilah, untuk bahagia yang kekal disana. Ah sejak kapan kita bersahabat dan sekarang baru tahu jika kita terbawa iblis. 

Sebenarnya akupun sedang terbawa oleh bisikannya. Yang kemudian tulisan ini terbaca oleh mata manusia. Dan manusia itupun berpikir, apa yang terjadi kepadaku? Apakah aku baik-baik saja? Siapa yang aku maksud?. Bukan siapapun. Ini hanya ketikan jari-jemari yang lagi mabok karena kebanyakan alkohol. 

Aku hanya tak kuasa. Serasa mendapat bom dan harus menyimpannya sendiri. Kemudian aku mencoba ngengutak-atik untuk membuatnya lebih lama bertahan namun karena kesalahan kecilku, bom itu meledak disaat yang tak terduga. Aku mungkin hampir tewas. Tapi aku akan tetap hidup, dan menjadi manusia waras.

Astaghfirullaahal 'Adziim aku melakukan hal yang sama.

Comments

Popular Posts