Hidup dengan segala keterpaksaan ngga akan bikin kita seneng ya? Yo jelas. Siapa yang nyuruh kamu bertahan? Orang lain?
Menuruti kemauan orang itu nggak akan habisnya. Mereka akan terus mendorong diri kita sampai kita mampu menampung ego mereka.
Menghadapi manusia yang terlalu mengharapkan diri kita akan selalu oke, selalu mau, iya iya aja dengan apa yang mereka mau, semua itu hanya buang buang tenaga. Entah dengan cara apapun mereka menggiring kita untuk menjadi seperti yang mereka inginkan baik secara langsung ataupun nggak langsung.
Menuruti bukan berarti setuju. Terkadang kita berada pada tempat yang sulit untuk bergerak, berontak, atau sekadar menyadarkan mereka bahwa kita hidup bukan hanya untuk membuat mereka senang atau meng iya kan semua yang mereka mau.
Terkadang heran dengan mereka yang seolah berperan sebagai yang paling tau tentang kita, tapi suka nggak terima kalo kita ngelakuin suatu hal yang kita mau hanya karena dinilai nggak sesuai harapan mereka.
Kasus yang kemarin rame soal Lesty yang menggugat suaminya atas dasar KDRT yang kemudian beberapa hari kemudian mencabut gugatan tersebut yang akhirnya makin gempar oleh netizenesia yang merasa bahwa dirnya "di prank".
Karena saat beritanya up ke media soal doi di KDRT suaminya dan langsung lapor ke polisi, mereka langsung berbondong-bondong nyemangati doi tapi setelah berita kalo doi nyabut lapoannya, netizenesia ini merasa benci dengan si Lesty.
Gue sebagai perempuan yang nggak terlalu ambil pusing sama urusan orang, jujur awalnya kaget campur bangga sama Lesty. Kenapa? Jarang lho korban KDRT bisa langsung berani bicara bahkan lapaor ke polisi.
Dan setelah berita pencabutan laporan itu trending, awalnya juga bingung dan it's a big WHY? Kenapa dicabut? Dan saat itu gue mulai mikir, bahwa menjadi korban KDRT yang dirinya sebagai perempuan itu serba salah. Banyak hal yang harus dipikirkan. Entah itu soal urusan pribadinya nantinya, atau soal anaknya yang masih kecil.
Alasannya cukup rasional. Karena sayang sama anak. Nggak salah juga. Tapi bagi beberapa orang, mereka snagat nggak setuju dengan apa yang Lesty lakukan karena memberikan kesempatan kepada orang yang bassicly suka kasar bahkan tukang selingkuh itu nggak ada obatnya.
Tapi lagi lagi, mereka terlalu berlebihan. Kita nggak tau lho apa yang terjadi disana di keluarga mereka berdua seperti apa. Mungkin pilihan itu yang terbaik. Kita cukup menjadi penonton.
Kita nggak bisa memaksa orang untuk selalu bersikap seperti apa yang kita mau.
Comments
Post a Comment
Feel free to comment on something. I'm open to any feedback or your thoughts as long as it's healthy.