Ini Perasaan Atau Kutukan

Judulnya menggelikan, tapi gue ingin jujur. 

Sepertinya hati dan diri gue adalah sebuah bukti bahwa katanya, "Nggak akan ada orang yang mampu menyakiti kita, kecuali orang yang kita cintai".

Terlepas dari cinta yang model apa, entah cinta kekasih, atau cinta seorang anak dengan kedua orang tuanya, atau cinta terhadap temannya.

Gue pernah dan sering teriris, ngerasain kayak tenggelam, susah nafas, pedih, pokoknya sakit sakit luar biasa gara-gara orang yang sama. Entah seberapa dalam rasa gue sampai gue mudah baper, gue mudah merasa "itu gue, itu buat gue, itu nyinggung ngarah ke gue". Berrrrrkali-kali. Tapi gue semudah itu besoknya damai dan beranggapan "nggak ada apa-apa kok, semua okey ajah".

Kenapa gue nulis ini? Karena gue lagi lagi lagi dan lagi merasakan PEDIH. Kadang kalo lagi sakiitt banget nih, gue nggak kepikiran buat do'a untuk gue dikuatkan. Tapi penginnya dah lah gimana kek ini orang dilangin aja dari muka bumi.

Mungkin bagi orang tersebut hanya biasa, ini hanya tulisan, candaan, atau curhatan random. But, bagi gue, ini nyakitin gue. Pengin gue berteriak a-s-u, tapi potongan ukhti Sholehah harus bertanggung jawab atas ekspetasi orang-orang.

Bukan sok menjaga imej atau apalah itu. Gue berusaha untuk nggak bikin orang kecewa dengan diri gue. Padahal harusnya ekspektasi itu perlu dihapus.

Gue nggak ngerti lagi. Nggak ada perasaan lain yang gue rasain saat ini kecuali sakit dan perih. Sekali ini gue do'a, "Ya Allah ini orang nyakitin gue, tapi pliss kasih dia kecerdasan ekstra dalam mengolah kata dan rasa. Ajarin dia caranya njaga jari-jemarinya saat lagi medsosan, mulutnya kalo lagi ngobrol sama temen-temenya"

Tapi gue heran, kenapa gue baperan padahal sama orang lain juga gue biasa-biasa aja? Ini apaan Ya Tuhan.

Ya gimana gue sakit, gue nyesek, tapi masa mau pasrah? Mau gue lawan yakali dia temen gue sendiri:(

Menjaga perasaan orang lain itu penting kan? Penting nggak? Apalagi kalo orang lainnya itu adalah "gue". Bisa nggak sih.

Dalam ikhlas yang paling ikhlas, dan semampu gue untuk berpositif thinking gue cuman bisa nasehatin diri gue, bahwa gue memang nggak bisa untuk meminta orang untuk menghargai kehadiran gue, gue cuman bisa bersyukur kalo gue bisa ketemu sama orang ini. 

Se-syaiton apapun Lo, gue akan semampu gue maafin, walau tetep sakit, dan semoga siapapun yang baca ini dan ngerasa nggak ada apapun yang didapetin, sebenernya ada. Yang pertama, mungkin Lo senasib dan se skenario sama gue, dan yang kedua Lo takut ketemu orang yang bakal bikin hidup Lo tambah rumit.

Semoga isi hati dan pikiran gue ini bisa tersampaikan dan akhirnya banyak yang sadar, bahwa ada yang lebih indah daripada meminta orang untuk menghargai diri kita. Yaitu mensyukuri diri kita karena diberikan izin untuk bertemu dengan (kamu), seseorang yang itu, seseorang yang ini juga yang lagi baca tulisan gue:)

Makasih yaaa, gue seneng bisa kenal, bisa akrab, apalagi bisa dapetin hati kamu, perhatian kamu, kamu, dan kamu semua.

Dan gue pendendam sejati sebenernya. Walau gue diatas udah ngomong akan berusaha ikhlas tapi mungkin bakal keungkit lagi.

Sorry, gue nggak se shalehah yang Lo pikir. 

Sad 😥