I needed motivation

Kali ini nyawa yang sedang berbicara,

Dimulai dari kata Assalamu'alaikum kaifa haluki anti?

(Dijawab), Alhamdulillah ana bikhoir In Syaa Allah. But not actually, not really, not sure, I can't understand what I'm feeling about myself.

I needed a lot of motivations.

Mungkin karena saking seringnya gue berusaha nyemangatin orang, maksain sadar orang lain, dan bahkan sampai nyebarin toxic positivity (yang gue sebenere tau bahwa itu salah dan nggak baik)*, gue sekarang jadi susah untuk percaya sama seruan semangat dari orang lain. 

Kenapa? Ya lagi-lagi karena gue udah sering ngelakuin hal tersebut berulang-ulang sampe orangnya ngalah, " emm okelah Za gue dengerin, gue percaya". But actually gue sedih karena gue kadang harus terpaksa bohong.

Gue nggak ngerti gimana caranya gue bisa dapet motivasi. Gue bosen dengan wejangan yang itu-itu ajah. Bolak-balik maknanya sama, dan gue nggak bisa take some action untuk masalah yang gue hadapi. Karena kebanyakan hanya ngomong yang lebih baik, lebih jarang untuk nyoba nuntun hati gue.

Pokoknya gue bingung. Gue nolak semua nasihat. Padahal gue butuh. Tapi gue ngerasa, "apaan Lo basi banget". Gue nggak ngerti hati gue yang kotor atau memang gue beneran bosen dengan omongan yang cuma itu-itu ajah.

I needed motivation, I need motivators. 

I'm so sad, I'm so dizzy, and I'm so confused. But I don't know what to do.

(Dan akhirnya pasrah) Allah, tuntun dan pertemukan dengan yang terbaik sesuai janji-Mu.