Kata siapa yang punya masalah kayak gini cuma orang yang pacaran? Kata siapa kalo kita orang awam yang temen ajah sedikit bisa bebas dari masalah yang beginian?
Toxic Relationshit (Sorry) bisa hadir disegala masa dan bisa terjadi ke siapa ajah. Saat temen kita bisa seenaknya malingin waktu kita, itu pun udah termasuk toxic Relationshit. Pokoknya entah persahabatan yang udah lamapun bisa kena masalah ini. Tinggal sadar atau nggaknya orang ajah, bro!
Sebenernya nggak semua hubungan yang nggak menguntungkan itu toxic. Nggak semua lingkaran persahabatan yang didalamnya ada rasa saling cemburu itu toxic. Nggak semua yang pacaran sampai terjadi penyimpangan-penyimpangan atau sampai kasus pemerkosaan itu toxic. Karena nggak semua yang dikategorikan pemerkosaan belum tentu masuk ke kategori sexual harassment. Setuju dong yahh!
Dikatakan toxic jika hubungan tersebut sudah nggak ada untungnya dan banyak acara kemalingannya. Kemalingan waktu, kemalingan tenaga, kemalingan duit, kemalingan hati, kemalingan masa depan bahkan. Dikatakan toxic bagi gue yaitu ketika gue sendiri ngerasa gue udah nggak sebaiknya ada dilingkungan tersebut. Dimana lingkungan relationship yang gue punya beneran nggak ngasih benefit apapun dan makin bikin gue semakin memburuk. Entah keadaan fisik gue, mental gue, atau bahkan mungkin finansial gue. Kalo yang dimalingin itu duit.
Tinggalin yang begitu-begitu. Ngapain diterusin. Kata-kata sepele tapi bermakna rumit. Yahh sekarang begini ajah, inget kembali kalo hati kita itu berharga. Waktu kita itu berharga. Semua-muanya yang kita punya nggak seharusnya digampangin diambil atau diusik orang lain. Kita punya hak untuk mundur. Nggak usah kita pertahanin yang model beginan. Kita punya hak untuk kembali ke tempat yang benar. Bukan sekadar jalan yang benar tetapi tempat pemberhentian yang benar juga.
Comments
Post a Comment
Feel free to comment on something. I'm open to any feedback or your thoughts as long as it's healthy.