Skip to main content

Featured

Selain donatur, nggak boleh ngatur

Stop merasa memiliki jika tidak berkontribusi apapun.  Stop merasa menjadi tempat pulang jika sedih pahitnya hidup pun ditanggung dia sendiri. Stop merasa menjadi tempat ternyaman jika lapar dan hausnya Abang gofood yang nganterin. Stop mengatur hidup orang lain jika sandang pangan papan bukan lu yang nyukupin. Stop merasa spesial jika hanya mampu ngetik kata semangat hari ini, bangun, jangan lupa makan, jangan lupa ngising. Heii

Komentar Sengketa Rasa

Sejauh perjalanan hidup dengan diiringi kebodohan dan kesalahan manusiawi yang terus gue coba untuk benahi dan perbaiki, serta proses perbaikan yang penuh dengan lika-liku drama menyesatkan, ditambah beban tanggung jawab gue sebagai manusia. Gue menemukan banyak inspirasi dan arti dalam setiap ruang yang telah gue singgahi dan nasehat indah disetiap perjalanan.

Untuk yang sedang galau, sedang tenggelam dalam kebimbangan, sedang digantungkan, atau yang lainnya. Ada sedikit komentar dari gue yang mungkin bisa sedikit dibaca di sini. Kali ini soal cinta. Gue tidak sedang ngebucin. Dan gue pastikan gue bukan orang yang ikut terlarut dalam era bucinisasi. (Semoga)*

Jadi gini,…

Tidak ada yang namanya cinta datang terlambat. Tuhan selalu menghadirkan cinta tepat pada waktunya. Sekalipun kita menyesal akan seseorang yang akhirnya meninggalkan kita karena dia berpikir bahwa cintanya hanya sepihak. Atau mungkin saat kita merasa cinta kita yang tak kunjung terbalas. Atau cinta yang terlalu cepat datang dan segampang itu menghilang. Semua itu bukan salah waktu yang telat atau waktu yang terlalu cepat untuk kita merasakan cinta.

Perihal soal hati dan perasaan, Tuhan yang lebih tau. Karena Tuhan yang memiliki hati kita. Pemilik segala keputusan,  pemegang takdir dan pemilik segalanya. Tuhan yang punya segala rencana. Tapi terkadang kita sendiri yang seenaknya membelokkan atau bahkan menikung rencana-Nya yang sebenarnya telah dipersiapkan yang terbaik, justru karena kita seenaknya akhirnya rencana itu berbelok dan akhirnya membuat diri kita sendiri kecewa. Ini salah manusia. Jangan menyalahkan takdir atau waktu. Ini salah kita.

Comments

Popular Posts