Featured
- Get link
- X
- Other Apps
Kerlap-kerlip Dunia
Warna-warni jagad raya yang indah dengan segala keelokannya tidak menutup kemungkinan bagi kita untuk terbawa pada alurnya. Gemerlap alam raya yang seakan tiada habisnya berevolusi dan menghipnotis semua manusia di dalamnya. Kemudahan menjadi lebih mudah. Keindahan semakin menjadi indah. Hingga mungkin tersisa sedikit celah untuk sejenak memejamkan mata dan berpindah haluan memikirkan hari kematian.
Semua terasa indah dan akan selalu ada yang lebih indah. Manis dan akan selalu ada yang lebih manis. Cantik tiada ujung kecantikannya. Mewah, megah, super uwaw. Entah seterusnya warna-warni apa lagi yang akan menghiasi dunia ini. Yang canggih semakin canggih. Generasi tua yang digantikan generasi muda yang baru. Berburu inovasi baru, dengan pemikiran dan berbagai barang-barang baru. Orang hanya duduk santai memandangi mesin yang berputar. Kemudahan ada dimana-mana. Semua terasa komplit di dunia ini.
Bidadari-bidadari cantik tersebar dimana-mana. Semua telah terlihat sempurna. Apa yang kurang? Ya, ada yang kurang. Tanpa kita sadari, dunia justru yang telah larut mengendalikan kita. Merebut waktu yang kita punya. Menyeret kita jauh dari aturan-Nya. Banyak yang lupa akan Tuhan. Lupa akan kewajiban dan melalaikan tanggung jawab pada hari setelah kematiannya.
Jagad sudah semrawut, khususnya di kota-kota besar. Keras. Sepertinya memang benar-benar sulit untuk menjadi manusia taat diantara kerlap-kerlip manis racun dunia. Sulit untuk tidak lengah dan sulit untuk bertahan pada pondasi iman. Tanpa terkecuali.
Mungkin suatu saat nanti jika bertemu dengan orang yang jujur dan baik hati akan menjadi suatu penemuan terlangka. Hingga mungkin bahkan orang baik akan dikira orang aneh, dikira alien yang nyasar di Bumi. Mungkin saja?!
Dunia yang kita pinjam yang katanya harus kita gunakan sebaik-baiknya, kadang masih sering disalah artikan sebagai ajang perlombaan. (Entah perlombaan yang mana yang kita ikuti?). Kita yang diminta untuk menggenggam dunia, tapi justru malah dunia yang menggenggam kita.
Semoga kita terlepas dari mudhorot manisnya dunia dengan sifat manusia yang tidak pernah merasa puas sebelum tanah yang menyumbat mulutnya.
Comments
Post a Comment
Feel free to comment on something. I'm open to any feedback or your thoughts as long as it's healthy.