Skip to main content

Featured

Selain donatur, nggak boleh ngatur

Stop merasa memiliki jika tidak berkontribusi apapun.  Stop merasa menjadi tempat pulang jika sedih pahitnya hidup pun ditanggung dia sendiri. Stop merasa menjadi tempat ternyaman jika lapar dan hausnya Abang gofood yang nganterin. Stop mengatur hidup orang lain jika sandang pangan papan bukan lu yang nyukupin. Stop merasa spesial jika hanya mampu ngetik kata semangat hari ini, bangun, jangan lupa makan, jangan lupa ngising. Heii

Untuk Teman

Menyadarkan orang lain itu mudah. Menyadarkan diri sendirilah yang sulit. Maka dari itulah kita butuh yang namanya teman. Bukan hanya sekadar untuk mengingatkan (minimalnya), tapi juga menuntun ke jalan yang seharusnya. Bukan yang hanya mampu membenar-salahkan, tapi mampu mengarahkan yang salah kepada yang benar. 

Bolak-balik aku menyadarkan diri sendiri tentang kebodohan yang terus aku pelihara. Menganggap semua orang mengerti apa yang aku maksudkan. Memaksa keadaan untuk mengikuti tatanan hidup yang aku buat sendiri. Dan sesekali ingin pergi dengan mengharap akan dicari. It's such as bs. 

Kita butuh teman. Untuk saling mengkoreksi diri selanjutnya untuk memperbaiki diri. Tidak perlu harus selalu ada disamping kita, seringkali komunikasi lewat do'a lah yang mampu menjaga. Kekuatan do'a begitu kuat. 

Aku disini dan kamu yang disana, jarang berjumpa bertatap muka apalagi untuk memeluk. Tapi hati kita selalu dekat. Baik-baik disana, walau tangan tak dapat saling berjabat. Namun do'a akan terus menarik hati kita untuk selalu dekat.

Comments

Popular Posts